Berita bola Indonesia – Penyerang asing PSS Sleman, Yevhen Bokhashvili mengaku sedikit heran dengan peraturan Pemerintah Indonesia terkait Naturalisasi. Dirinya melihat Indonesia sangat mudah memberikan status Warga Negara Indonesia (WNI) kepada pemain asing.
Hal itu tentu menarik perhatian Yevhen Bokhashvili saat ini. Memang bukan perkara sulit jika ingin mendapatkan status naturalisasi setiap pemain asing. Mereka hanya perlu bermain di klub Liga 1 selama lima tahun dan bermain baik maka akan ditawari menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)
Terlihat dalam 10 tahun terakhir sejak Pemerintah memutuskan melakukan naturalisasi pemain sepak bola. Sudah tercatat ada 25 nama yang punya garis keturunan langsung atau tidak mendapatkan status WNI di klub Liga Indonesia.
Menariknya jumlah itu akan terus bertambah, karena saat ini beberapa nama pemain sudah mengirimkan berkas menjadi WNI kepada Kementerian Hukum dan Ham. “Jika pemain asing telah menghabiskan waktu selama lima tahun di level permainan yang baik, maka mereka akan mendapatkan tarawan untuk menjadi warga negara,” tegas pemain asal Ukraina tersebut.
Yevhen Bokhashvili yang saat inimemperkuat PSS Sleman di kompetisi Shopee Liga 1. Dirinya didatangkan sejak 2019 lalu dan sudah mulai terbiasa dengan atmosfir Indonesia. Terbukti pemain tahun itu sudah mengemas 36 pertandingan dan mencetak 17 gol untuk klub PSS Sleman.
Bukannya hanya itu Yevhen Bokhashvili juga bercerita mengenai tidak adanya batas minimum seputar gaji pemain asing di Indonesia. Dirinya melihat ada kesenjangan gaji yang diterima pemain asing di klub kecil dan klub besar seperti klubnya PSS Sleman dan Persib Bandung yang menjadi tim papan atas saat ini.
“Jika Anda bermain di klub menengah, maka perbedaan gaji bisa mencapai 6-7 ribu dolar. Tergantung pada tim dan pemain,” ucap Yevhen Bokhashvili lagi.
“Tim dengan bayaran tertinggi di Indonesia mungkin adalah Persib. Di sana, pemain asing mendapatkan bayaran dari 15-20 ribu dolar dan pemain lokal akan mendapatkan maksimal 8-9 ribu dolar,” tandasnya.