Berita bola terbaru – Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago, menilai Tarkam bukan solusi ditengah ketidakpastikan Liga Indonesia. Banyak pemain-pemain profesional yang mengikuti tarkam atau pertandingan antarkampung disela-sela jeda kompetisi.
Jacksen F. Tiago menyayangkan pemain Liga 1 yang bermain tarkam, pasalnya Jacksen F. Tiago tidak setuju dengan tarkam karena penerapan profesionalitasnya sangat rendah. Penyelenggaraannya pun dilakukan swadaya dengan lapangan seadanya.
Banyak pemain beralasan bermain tarkam karena ingin menjaga kebugaran, penghilang penat, hingga mendongkrak pemasukan uang di tengah pemangkasan gaji. Tarkam dianggap sebagai salah satu jalan pintas terbaik bagi para pemain untuk menambah pendapatan pemain.
“Kalau kamu butuh makan, butuh pendidikan, bisa dengan mengelola uang kamu secara lebih bijak,” kata pelatih Persipura Jayapura.
“Saya rasa gaji pemain-pemain Indonesia cukup lumayan. Pemain-pemain terkenal yang dikabarkan ikut tarkam gajinya cukup besar.”
“Tinggal bagaimana dia pintar mengelola uangnya supaya di masa seperti sekarang ia punya tabungan, supaya bisa hidup dengan baik,” imbuhnya
Dirinya juga menyarankan agar pemain banting setir menambah penghasilan dengan suatu hal yang tidak berisiko besar pada fisiknya. Seperti beberapa pemain yang banting setir menjadi penjual makanan ataupun pakaian yang menjadi pemasukan tambahan mereka.
“Mungkin bisa juga menciptakan sesuatu (berbisnis). Saya rasa hal itu akan lebih bijak,” ujarnya.
Sementara itu, untuk menjaga kebugaran, Jacksen masih memperbolehkan pemain merumput di ajang fun football. Berbeda dari tarkam, fun football punya kriteria khusus dan lebih terorganisir. Orientasinya pun hanya untuk bersenang-senang sehingga jauh lebih aman.
“Seperti sekarang di Jakarta ada Selebritis FC, itu tidak apa-apa karena mereka melawan pemain sesama liga. Jadi, pemainnya tahu apa yang mereka boleh lakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Bermain seperti itu boleh,” tuturnya.