Berita bola terbaru – PSIS Semarang rupanya mempertanyakan keputusan PSSI melanjutkan kompetisi Liga 1 2020. Alasannya mereka didasari rasa ganjal yang terjadi, pasalnya sampai saat ini klub belum mendapatkan pemberitahuan secara resmi dari PSSI.
Pertanyaan lainnya yang dipertanyakan PSIS Semarang adalah format kompetisi. Mengingat, federasi berencana memusatkan pertandingan Liga Indonesia ini di satu wilayah, yakni di Jawa. Mereka melihat format itu masih mengunakan aturan yang sebelumnya atau tidak.
General Manager PSIS, Wahyu Liluk Winarto, apakah tetap home and away atau justru digelar seperti home tournament saja. “Saya kira masih bisa digelar dengan format home and away karena di Jawa kan banyak stadion,” kata Liluk dilansir dari BolaNet.
Dirinya melihat jika nantinya PSSI menerapkan format home and away, ada yang perlu diperhatikan seperti mobilitas tim. Tim yang bertandingan harus dijamin keamanan selama perjalanan baik diperjalanan maupun saat bertanding nantinya.
“Kalau PSIS dari awal sebetulnya ingin kompetisi ini diganti menjadi home tournament,” imbuhnya.
Dirinya juga menengaskan agar PSIS Semarang perlu mengantisipasi kemungkinan adanya pemain yang terinfeksi COVID-19, dan perlu diatur dalam regulasi. “Bagaimana kalau di dalam klub ada pemainnya yang terinfeksi, itu jadi pertanyaan juga,” jelas pria yang juga anggota DPRD Semarang itu.
“Ini belum jelas, klubnya bagaimana, apakah tidak jadi main atau seperti apa,” tandasnya.
Lebih lanjut kemungkinan Liga 1 Indonesia akan kembali bergulir ditengah pandemi virus corona yang masih meluas di Indonesia. PSSI pun dengan tegas mempersiapkan Liga 1 akan segera bergulir di bulan September atau Oktober nantinya.