Berita bola terbaru – Pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, memberikan pendapat mengenai aturan PSSI soal gaji pemain dan ofisial berdasarkan Surat Keputusan (SK) terbaru. Dimana dalam SK tersebut ada menyebutkan tim yang bertanding hanya diwajibkan membayar 50 persen gaji dari kontrak yang disepakati.
PSSI selaku induk sepak bola Indonesia telah mengeluarkan SK Bernomor SKEP/53VI/2020 yang ditandatangani Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Dalam surat tersebut jelas disebutkan bahwa PSSI menginstruksikan klub-klub untuk membayar setengah dari gaji pemain dan staff.
Bagi sang pelatih keputusan memotong gaji pemain sebesar 50 persen kurang ideal. Djukanovic melihat pemotongan tidak bisa lagi dilakukan karena mereka sudah mengalami pemotongan gaji dalam tiga bulan terakhir.
“Kalau menurut saya tidak ideal karena sudah beberapa bulan kami hanya mendapatkan 25 persen. Namun ke depannya seperti apa belum tahu karena belum ada komunikasi dengan manajemen,” tutur Dragan Djukanovic kepada redaksi berita olahraga INDOSPORT di Semarang, Senin (6/7/20).

Pelatih asal Serbia ini juga bercerita bahwa sebetulnya ia sudah meneken kontrak baru. “Kemarin sudah ada kontrak baru apabila Liga 1 dilanjutkan atau tidak, tapi maaf tidak bisa disebutkan di sini. Tentu ini harus ada komunikasi dengan agar ditemukan solusi serta kedua belah pihak saling respek satu sama lain,” imbuh Djukanovic.
Disisi yang berbeda CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengaku akan berhati-hati soal perubahan gaji pemain dan ofisial di tengah pandemi virus corona ini. Mereka akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan PSSI dan urusan legal lain supaya tidak ada komplain lagi dikemudian hari.
“Terkait negosiasi ulang dengan pemain dan ofisial, kami tidak mau gegabah. Kami akan lakukan komunikasi dulu dengan PSSI mau pun urusan legal supaya tidak terjadi masalah,” tandas Yoyok Sukawi menambahkan.