Berita bola terbaru – Kompetis Liga Indonesia, Shopee Liga 1 2020 bakal bergulir kembali pada Oktober ataupun paling cepat September mendatang. Pertandingan ini akan digelar tanpa penonton karena virus corona masih belum teratasi. Tentu saja peraturan baru itu membuat klub – klub yang memiliki suporter besar agak pusing dengan hal ini, termasuk Arema yang punya basis suporter sangat besar.
Sudah pasti pemasukan dari tiket akan berkurang dan pemainnya terbiasa tampil dengan dukungan banyak suporter akan merasa ada yang berbeda. Seperti yang disampaikan suporter Arema, Yoyok Zanwar Fauzi, memberikan masukan yang uniknya. Dia punya ide agar pemain Arema tetap merasakan dukungan dari suporter saat main di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Dirinya memberikan saran kepada penyelengara untuk menyedikan manekin. “Mungkin Aremania masih boleh menempatkan spanduk di tribun sebagai pengganti dukungan langsung. Bahkan bisa juga menempatkan manekin dengan baju Aremania di sana. Dijamin aura suporter masih ada,” kata pria yang berjiwa Aremania sejati ini.
Kemudian dirinya juga memberikan usul lain seperti menyalakan sound sistem dengan suara Aremania. Sehingga pemain tidak merasa berjuang sendirian di stadion yang besar itu. Namun semua itu harus menunggu regulasi dari PT Liga Indonesia Baru sebagai operator kompetisi mengenai izin yang disampaikan suporter tersebut.

Jika tidak, Aremania harus mencari bentuk dukungan lain, datang langsung ke stadion untuk bernyanyi dari luar seperti yang pernah dilakukan saat Arema dapat sanksi pertandingan tanpa penonton tahun 2018 lalu. Namun, jika hal itu dilakukan lagi bisa menimbulkan masalah baru karena masih bisa menimbulkan kerumunan orag.
Seperti diketahui kalau untuk memutus rantai penyebaran virus corona harus menghindari kerumunan orang dalam jumlah banyak. Pihak manajemen Arema fokus pun sedang mencari pengganti pemasukan dari tiket mereka musim ini. Pasalnya penjualan tiket jadi satu di antara sumber pemasukan utama Arema.
Seperti yang dikatakan Ketua Panpel Arema, Abdul Haris menjelaskan jika dalam lanjutan kompetisi semua laga kandang digelar tanpa penonton, miliaran rupiah akan lenyap jika tanpa penonton. Mereka akan kesulitan mendapatkan dana tambahan sebesar itu dari opsi yang lain.
“Kalau pemasukan bersih, bisa sampai Rp 5 miliar rupiah yang hilang jika kedepan semua laga tanpa penonton (16 laga kandang),” kata Abdul Haris.