Berita bola Indonesia – Arema FC rupanya dibuat pusing bukan main karena Liga 1 akan segera bergulir dan penonton yang datang ke stadion masih dipertanyakan. Belum lagi dengan kepastian aturan yang membatasi penonton masuk stadion atau penonton dilarang sama sekali untuk menonton tim dengan sebutan Singo Edan ini.
Meskipun masih belum ada keputusan terkait aturan Liga Indonesia adanya penonton atau tidak, Arema FC sudah memikirkan jauh kedepan. Jika nanti ada opsi pembatasan penonton mereka bingung akan menurunkan harga tiket atau tidak.
Seperti yang dikatakan General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, penurunan harga tiket tidak menjamin antusias tinggi suporter untuk datang dipertandingan Liga Indonesia. Dengan kondisi pandemi virus corona yang masih besar saat ini membuat pihak Arema memikirkan suporter juga.
Sebelumnya sebelum pandemi, harga tiket laga kandang Arema dipatok Rp35 ribu untuk kelas ekonomi, Rp75 ribu untuk VIP, dan Rp100 ribu untuk VVIP. Khusus untuk laga berlabel big match, tiket ekonomi dijual Rp40 ribu, VIP Rp100 ribu, dan VVIP Rp150 ribu dalam satu pertandingan.
“Apakah sekarang ada jaminan, kalau harga tiket turun yang datang lebih banyak? Kalau harga tiket turun yang datang tetap saja, kan malah penurunan pemasukan. Apalagi di tengah pandemi covid-19 seperti ini,” ujar Ruddy mengutip dari Wearemanis.

Dirinya menyadari semua pihak termasuk klub sepakbola sedang mengalami pemulihan ekonomi. Ia menjelaskan jika PSSI memutuskan Liga 1 2020 mengizinkan penonton masuk ke stadion dengan jumlah terbatas namun harus dengan jaminan semua tiket habis terjual.
“Suporter pergi ke stadion dengan asumsi harga tiket Rp35 ribu, harus bawa uang minimal Rp50 ribu. Mungkin berat bagi mereka dengan situasi ekonomi sedang recovery seperti sekarang,” jelasnya.
“Apalagi, sepakbola dianggap kebutuhan kesekian, sehingga banyak yang memilih nonton di rumah melalui televisi. Kalau kami turunkan harga tiket, lalu animo suporter naik, ya kami tidak masalah,” tandas Ruddy.