Berita bola Dunia – Asosiasi Pesepakbola Profesional Dunia (FIFPro) berharap kompetisi liga sepak bola tetap berlanjut. Khususnya pada musim 2019/2020 kompetisi harus diselesaikan meskipun saat ini sedang ditunda karena virus corona.
Hal ini disampaikan Sekjen FIFPro, Jonas Baer-Hoffmann, yang menilai ada kompetisi international yang sudah ditunda hingga tahun depan menjadi peluang baik untuk menyelesaikan kompetisi domestik. Seperti keputusan menunda Piala Eropa atau EURO 2020 dan Copa America yang sedianya digelar tahun ini digelar ke tahun depan.
“Semua pihak yang terlibat dalam sepak bola akan merugi jika pembatalan ditempuh. Bahkan mempertimbangkannya sebagai opsi bukanlah hal yang bertanggung jawab,” ujarnya dilansir dari Reuters, Rabu (1/4/2020).
“Jika kita semua punya waktu untuk merampungkan musim, itu harus dilakukan,” tambah Jonas Baer-Hoffmann.
Dirinya juga menunjukkan kompetisi yang masih menghargai kerja keras para pemain dan klub. Seperti tim Serbia yang berkomitmen tinggi untuk menuntaskan kompetisi musim ini. Meskipun saat ini masih dalam situasi yang sulit ditengah pandemi virus corona.
“Ada klub di Serbia yang secara sukarela membayarkan penuh gaji-gaji pemainnya hingga Juni dan di Kosta Rika tercapai kesepakatan kolektif untuk tetap membayarkan gaji,” tutur Jonas Baer-Hoffmann.
Jonas Baer-Hoffmann juga mengakui bahwa krisis yang mendunia ini memang sangat mempengaruhi finansial klub yang menjadi korbanya. Bahkan, klub raksasa seperti Barcelona atau Juventus juga memutuskan memotong gaji para pemain dan staffnya karena tidak adanya pertandingan.
Namun Jonas Baer-Hoffmann menegaskan kalau kebijakan klub harus mendasar dan harus berdasarkan hati nurani. Dengan tetap memperhatikan nasib pemain sebelum melakukan pemotongan gaji tersebut. Banyak menurut mereka saat ini pemain yang memiliki gaji tidak sepadan dan apabila dipotong akan berdampak pada finansial sang pemain.
“Kami menyarankan agar akal sehat dipakai ketika langkah-langkah tersebut ditempuh. Ada yang hanya menerima 300 hingga seribu euro sebulan, bagi mereka potongan gaji bukanlah persoalan sepele,” tandas Jonas.