Pep Guardiola Pelatih Manchester City. Siapa yang tidak kenal Pelatih yang dulunya adalah gelandang bertahan dan mulai melatih Manhester City sejak 2016. Dibalik keahliannya dalam melatih anak didiknya, dirinya juga dinilai sebagai pelatih yang sangat rapih an elegan walaupun itu berada di lapangan sepak bola.
Pep yang pernah menjadi pelatih Barcelona ini memang selalu tampil elegan. Selalu tampil dengan jas atau cardigan membuat dirinya terlihat muda. Ia juga selalu menggunakan skinny-tie dalam balutan jas dan kemeja slim-fitnya.
Salah satu penampilannya yang paling mencolok adalah saat menghadiri pertemuan Resmi namun memakai baju kasual. Pep merasa sangat malu perihal dirinya yang tidak sengaja memakai baju kasual ke acara yang bisa dibilang resmi tersebut, dan menyebutnya sebagai bencana.
“Selamat malam, saya sedikit malu. Ini bencana. Saya tak menyangka betapa pentingnya acara ini. Semuanya sangat elegan dengan jas dasi. Sedangkan saya datang ke sini (memberikan gestur memperlihatkan penampilannya),” ungkapnya dikutip dari Football5star
Pep sempat kaget melihat tamu yang hadir dalam pertemuan yang diadakan oleh Penulis terkenal di Manchester City (Football Writers’ Association). Dirinya juga beberapa kali bersalaman dan meminta maaf kepada tamu yang hadir kalau baju yang digunakan nya pada hari itu terlalu kasual dan dia tidak sengaja mengenakan itu.
“Percayalah, saya tidak tahu. Saya berjanji lain kali, ehm, kalau saya menang saya akan berpakaian lebih baik. Aku sangat menyesal,” ucapnya menyesal.
Walaupun Pep Guardiola salah mengenakan pakaian, saat itu dia tetap dipandang sebagai pelatih yang sangat berpengaruh untuk tim Manchester City, oleh sebab itu, Pep sempat diberikan kesempatan untuk berbicara didepan tamu undangan yang lain.
Bagi Pelatih yang selalu terlihat awet muda itu mengatakan bahwa dirinya beruntung dapat menjadi Pelatih Manchester City yang membuat dirinya dapat berada di Inggris. Pep selalu bermimpi dapat berada di Inggris dan itu semua menjadi kenyataan saat ini.
“Saya beruntung berada di sini, di negara Anda, Inggris. Sungguh luar biasa. Dulu saya bermimpi (tinggal di Inggris) dan kemudian ketika menjadi manajer, saya tinggal di sini. Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan.