PSSI telah menunjuk Shin Tae-Yong untuk melatih Timnas Indonesia menggantikan Simon MacMenemy yang telah dipecat usai membawa timnas terpuruk di Kualifikasi Piala Dunia. Pelatih asal Korea Selatan ini mendapatkan kontrak selama 4 tahun untuk menangani timnas senior Timnas U-23 dan U-19.
PSSI menunjuk Shin Tae-Yong, karena memiliki visi misi yang dianggap cocok untuk timnas yang diutarakan pada pertemuan mereka di Kuala Lumpur kemarin, walau ada nama Luis Milla yang sempat menjadi kandidat lainnya.
Dari tahun ketahun Indonesia sudah berulang kali mengganti pelatih timnas. Tercatat sudah 41 nama pelatih yang pernah mengarsiteki para pemain tim nasional negeri ini. Nah, bagi kamu yang penasaran siapa saja yang pernah menjadi pelatih Timnas Indonesia. Berikut daftar pelatih Timnas Indonesia dari masa ke masa :
1. Johannes Christoffel van Mastenbroek (Belanda/1938)
Johannes Christoffel van Mastenbroek boleh dibilang menjadi orang pertama yang memahami cikal bakal timnas Indonesia. Ia sebetulnya bukan melatih tim nasional bentukan PSSI, melainkan tim NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) milik Belanda, yang kala itu tengah menjajah Tanah Air. Tim NIVU dan PSSI sedang mempersiapkan tim untuk Piala Dunia 1938. Alhasil, keduanya dibenturkan untuk menentukan siapa yang layak berangkat. Namun, di tengah perjalanan NIVU melanggar perjanjian dan mengirimkan tim sendiri. Tim berangkat menumpang kapal MS Johan van Oldenbarnevelt dari Tanjung Priok, 18 Maret 1938.
Tim yang masih memakai nama Hindia Belanda itu langsung rontok pada ronde pertama Piala Dunia 1938 setelah dikalahkan Hungaria, 6-0. Mastenbroek sendiri memadukan pemain dari berbagai macam suku. Selain orang-orang Belanda, ada orang Jawa, Ambon, Tionghoa, dan pribumi lain. Seperti ditulis Java Bode, pemain terbaik dari seluruh Jawa beruji coba di Lapangan Tiong Hwa, Surabaya, pada 12 Februari 1938. Dari situlah, pemimpin NIVU, Van Bommel dibantu dengan pencari bakat R.E. Weiss, dan Masternbroek memilih pemain. Kalau mengacu Mastenbroek sebagai pelatih timnas pertama, sebenarnya tak hanya Piala Dunia 1938 yang sudah diikuti.
Dalam Majalah Doenia Film dan Sport 1932, nama Indonesia pun sudah disebut dan menulis bahwa Merah-Putih sudah mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1934. Ajang Internasional Runner-up Far Eastern Games 1934 Kualifikasi Piala Dunia 1938 Ronde 1 Piala Dunia 1938
2. Choo Seng Quee (Singapura/1951-1953)
Uncle Choo, sebutan khas Choo Seng Quee, disebut-sebut sebagai pelatih pertama Garuda jika tolok ukurnya ialah kemerdekaan Indonesia. Choo menerapkan metode latihan superketat dan disiplin. Hasilnya, Indonesia berhasil mencetak 46 gol dan hanya kebobolan sembilan gol dalam sembilan laga uji coba tahun 1953. Satu-satunya kekalahan ialah saat ditekuk Korsel 1-3. Choo cuma bisa membawa Indonesia ke perempat final Asian Games 1951. Ajang Internasional Perempat Final Asian Games 1951
3. Antun “Tony” Pogacnik (Yugoslavia/1954-1964 & 1977)
Pelatih asing yang begitu mencintai Indonesia. “Tentu saja saya mencintai negeri kelahiran Yugoslavia. Namun, saya juga mencintai Indonesia. Saya ingin menjadi warga negara negeri ini dan terkubur di sini,” ujarnya seperti ditulis BOLAVAGANZA. Empat tahun setelah berujar begitu, pelatih dikenal dengan nama Tony Pogacnik itu wafat di Indonesia. Ia pun sudah menjadi warga negara Indonesia sebelum wafat.
Mantan pemain timnas Yugoslavia 1937-1941 itu dikontrak PSSI selama lima tahun sejak 1954 dan diperpanjang lima tahun lagi pada 1959. Selama 10 tahun, ia membawa banyak catatan positif buat timnas Indonesia. Indonesia menghuni peringkat keempat Asian Games 1954 Manila, menahan imbang Uni Soviet 0-0 pada Olimpiade 1956, dan medali perunggu Asian Games 1958 Tokyo. Setelah di Tokyo, Tony mendapat tantangan meloloskan Indonesia ke Piala Dunia 1958. Meski akhirnya lolos ke babak kedua kualifikasi, Indonesia mengundurkan diri karena alasan politik, yakni penolakan terhadap Israel.
Tahun 1977, ia kembali menerima permintaan PSSI untuk menangani timnas di Kualifikasi Piala Dunia 1978. Namun, Indonesia gagal lolos ke putaran final. Ajang Internasional Perempat Final Olimpiade 1956 Peringkat Keempat Asian Games 1954 Perunggu Asian Games 1958 Fase Grup Asian Games 1962 Kualifikasi Piala Dunia 1978
4. Endang Witarsa (1966-1970, 1981)
Meski bergelar dokter gigi, Endang Witarsa (Liem Soen Joe) memilih mengabdi di dunia sepak bola. Bersama timnas Indonesia ia sudah melalui beberapa laga internasional. Seperti dilansir BOLA edisi April 2008, pelatih yang akrab disapa Opa Endang itu sudah menggondol gelar Piala Raja (Bangkok/1968), Merdeka Games (Malaysia/1969), Aga Khan Cup (Banglades/1969), dan Anniversary Cup (Jakarta/1972). Opa juga menjadi salah satu tokoh sepak bola yang sangat melegenda. Ia menerima penghargaan Lifetime Achievement dari Tabloid BOLA pada 2004.
Pengabdiannya juga berbuah dua penghargaan lain, yaitu Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pelatih terlama (55 tahun) dan tertua (90 tahun), pada 21 Januari 2007. Ajang Internasional Perempat Final Asian Games 1966 Juara Piala Raja 1968 Runner-up Piala Raja 1969 Juara Aga Khan 1969 Peringkat Keempat Piala Raja 1970 Perempat Final Asian Games 1970 Juara Anniversary Cup 1972 Kualifikasi Piala Dunia 1982.
5. EA Mangindaan (1970-1971)
Erents Albert Mangindaan mulai naik ketika menjadi asisten Antun “Tony” Pogacnik. Ia menjadikan pemain-pemain PSM, seperti Ramang, Suwardi Arland, dan Nursalam, sebagai trio penyerang paling fenomenal waktu itu. Di bawah arahannya Indonesia menempati peringkat ketiga di Saigon Cup 1970. Ajang Internasional Peringkat Ketiga Saigon Cup 1970 Peringkat Kelima Asian Games 1970.
jangan lupa teman teman untuk mengunjungi website Sepak Bola terbaik lainnya
Dengan cara ketik di google “Nowgoal”
Livescore terbaik yang pernah ada!
Live Streaming Segala Pertandingan Gratis tanpa Batas!
Membuatmu tak pernah ketinggalan hasil sepak bola secara Real Time!